15 October 2015

.. si kucing kita ..

.. Anjing atau Kucing? buat aku rasanya jawabannya akan selalu anjing.
Sejak kecil, sejang mulai bisa mengingat sesuatu, dirumah selalu ada anjing sebagai peliharaan, teman bermain dan jalan-jalan.. Sementara kucing cuma sesekali ada, itupun kucing biasanya datang dan pergi, kalo waktunya makan maka dia akan nongol, selain itu jarang keliatan disekitar rumah..

Dalam 1 tahun belakangan ini, sudah 2 kali kami mencoba (dengan tidak sengaja) untuk pelihara kucing tapi kemudian gagal.. Pertama, pernah tengah malam aku dibangunkan suara meong-an "merana" anak kucing diluar pagar rumah kami, akhirnya dipaksakan membuka mata dan memanggil si kucing masuk ke rumah.. Kumel, dan warnanya ga jelas, kecil bangeeet :(
Dikasih keset kain jadi alasnya tidur, lalu dikasih susu hangat, besokannya baru dimandiin dan dikasih makan.. tapi sore hari-nya si kucing udah ga ada.. ga tau kemana, hilang...
Lalu pernah juga sekali, di jalan Paso belakang ragunan, waktu hujan dan lagi macet bangeet... Tiba-tiba lampu motor menangkap seekor anak kucing kebingungan ditengah jalan, dia nongol dari bawah mobil yang ada di depan motorku, kageet banget.. Akhirnya diraih pake tangan, dan motorpun minggir...sempat bimbang berat, mau ditinggal aja dipinggir jalan, koatir ntar dia ke jalan lagi lalu mati ketabrak :( ... akhirnya dimasukkan ke plastik belanjaan, dan plastiknya digantung jadi ada udara buat si kucing. Cara ini ternyata repot ya, karena si kucing beberapa kali berusaha memanjat plastik tebalnya dan nyaris berhasil keluar... Untunglah kemudian kami berhasil tiba di rumah dengan selamat dan basah kuyup :D

Olaf senang sekali waktu liat mamanya pulang bawa kucing.. pertanyaannya langsung panjang sambung menyambung.. Ini kucing ya mama... namanya siapa mama.. lumahnya dimana mana.. mama ketemu dia dimana?.. mamanya mana mama... dll.. dsb.....

Lalu kejadian yang sama berulang, besok sorenya dia sudah ga ada dirumah :(

Aku sempat berfikir, mungkin kucing2 itu bisa ngerasa kalo aku penyayang anjing banget, jadi mereka ngga betah dan pergi... mungkin...

Lalu.. sekarang akhirnya mitos itu terpatahkan :) :)
Beberapa bulan lalu ada seekor kucing betina dewasa mulai rajin nongkrong di teras rumah kami, minggu-minggu pertama aku suka ngomel, karena keset jadi bau pipis, lalu bulu kucing dimana-mana... Suka dibilangin ke kucingnya, mau tidur disini ya ga apa.. tapi jangan kencing disini yaa... eeh, lama-lama ngga ada bau pipis lagi :)
Mungkin ada sekitar 2 bulan kemudian, sampai kami mulai menyadari bahwa si kucing ini setiap hari selalu ada di depan rumah.. Lalu aku mulai memberi dia makan sesekali, dikasih gorengan udang, lalu dikasih kuah sayur dan dicampur dengan tangan semuanya.. makanannya selalu habis, mungkin karena aku juga tidak rutin kasih dia makan ya..
Lalu, aku juga belum mau menyentuh si kucing ini, mungkin karena dia kurus dan bulunya rada kotor, geli karena ngga biasa megang kucing... Hingga saru hari, pas bapaknya Olaf lagi nyuci motor, aku minta dia siram si kucing kami, biar dimandiin sekalian, eeh si kucing ngga kabur!
Jadilah diambil sabun dan dengan semangat kami mendiin si kucing kuning kurus ini, ampe bersih :)

Lalu hingga hari ini.. rasanya kami sudah bisa menyebut dia "kucing kita".. karena setelah berbulan-bulan kami blum berhasil menemukan nama untuk dia, jadi dia namanya ya hanya kucing kita..
Sekarang sudah mulai beli cat food buat dia, jadi ngga selalu makan udang goreng, si kucing kami ini sudah mulai nambah berat badannya, bulunya mulai makin bagus warnanya..
Semoga hidupmu akan selalu bahagia bersama kami yaa cing..





15 April 2015

so, Happy Birthday to me..

Ulang tahun..
Buat aku selalu menjadi momen yang menyenangkan untuk dinanti, saat seringkali ada kejutan-kejutan tidak terduga hadir dalam hidup..
Sejak akhir maret kemaren, satu ajakan naik gunung sudah membuat hatiku senang luar biasa, kalau perjalanan itu sampai terjadi, maka buat aku itu adalah hadiah dari surga yang dikirim lebih cepat :)
Satu perjalanan untuk mengentaskan rindu, bukan saja pada gunung dan jalur tidak umum-nya, tapi terutama pada mereka yang akan menjadi teman seperjalanan ini..

4 tahun lebih sudah kami 'tiarap". Berhenti dari aktifitas mencumbui jalur-jalur terlarang itu, sejak aku menikah - hamil dan lalu punya anak.. Saat ini, menjelang ulang tahun ke 3 Olaf, ajakan itu tiba-tiba muncul lagi, dan rasanya kami sudah siap...

Saat harinya tiba, 2 April 2015, ada 3 sahabat lama yang berkumpul di stasiun Bogor, dan ada 4 teman lain (termasuk Olaf) yang baru nimbrung dalam perjalanan ini. Rencananya sabtu, 5 April, kami akan tiba di alun-alun Suryakencana dan akan ada 1 orang sahabat lain yang menunggu kami disana. Karena tugas kerjaan maka dia harus menyusul kami lewat jalur normal, demi harapan bisa ngopi-ngopi bersama diketinggian. Pada akhirnya, keterbatasan sinyal dan ketidakpastian lokasi nge-camp tidak mempertemuakan kami, tapi kami menghirup udara diketinggian yang sama malam itu, namun ditempat yang berbeda..
Perjuangannya menyusul kami saja sudah cukup mengharukan, untuk aku, untuk kami..
Itu cerita dari hadiah yang dikirim pertama untuk aku, dari sorga..

Dan 3 hari setelah hari ulang tahunku, hadiah kedua disusulkan...
Lewat seorang sahabat aku menemukan sahabat lama yang pernah teramat dekat dihati..
Aku menemukan dia.
dan lalu, lewat jaringan nirkabel, rindu pun dientaskan..

Hari ulang tahunku sendiri berlalu dengan sangat biasa, sangat luat biasa biasaaaa...
Namun, akan selalu bersyukur untuk 2 hadiah luar biasa ini..

Terima kasih Bapa di surga.. 

06 February 2015

.. Olaf, Iklan, dan Mama...

Beberapa malam lalu, sepulang kerja, aku  menemani Olaf di depan tivi.. Konsentrasinya berpindah-pindah antara mainanya dan melihat acara yang dia suka. Waktu break iklan dia jadi lebih fokus ke mainannya sambil ngobrol berganti-ganti topik dengan Mamanya.

Di satu iklan (aku lupa iklan apaan) tiba-tiba pandangannya ngga lepas dari tivi, dia melihat dan diam saja. "Eh, Olaf liat apa?" aku tanya.. "Mba, mama.." katanya..
"ooo Olaf liat iklannya mba ya? mba-nya cantik?" waktu itu artir yang ada diiklan itu memang cantik, jadi refleks yang aku tanya begitu...
"Iya mama, mba-nya cantik" Olaf tersenyum lalu melihat ke tivi lagi..
Lalu tiba-tiba, setelah beberapa detik diam..
"Mama juga cantik." Olaf sedang melihat aku sambil tersenyum, waktu aku menoleh karena ucapannya.
Speechless.. aku ga tau mau bilang apa untuk beberapa saat..

Tiba-tiba semuanya buyar karena dari teras luar ada suara ayahnya nyelutuk "preet, gombal kamu yaa Olaf"..
aku langsung tertawa dan memandang Olaf lagi.. "oo mama juga cantik ya?" bertanya lebih karena takjub sih ini karena ucapan anaknya..
"iya, mama cantik".. dia dan senyumannya :)

Aku ga tau Olaf sudah benar-benar mengerti apa yang dia ucapkan atau belum :) umurnya saja baru 2 tahun 8 bulan.. tapi pujian tak terduga tadi sungguh menghangatkan dunia :)

Terima kasih nak :)
Terima kasih Tuhan..